Bersepeda untuk berekreasi, atau bersepeda ke tempat kerja (bike to work), akhir-akhir ini menjadi gaya hidup sebagian masyarakat di perkotaan yang ingin hidup sehat. Namun, kadang-kadang,
berekreasi atau pergi ke kantor dengan sepeda tidak membuat orang yang melakukannya menjadi sehat, melainkan justru menjadi tidak sehat, terutama bila usianya sudah di kisaran angka 50.
Menurut Prof Dr Wolfgang Grotz, dokter kepala Clinic for Internal Medicine II dari Alfried Krupp Hospital, Essen, bagi orang yang berusia 50 tahun, saat berolahraga, sebaiknya denyut jantung maksimumnya tidak melampaui 130 denyutan per menit. Pada prinsipnya, denyut jantung maksimum seseorang saat berlatih idealnya 180 denyutan per menit, dikurangi usia orang tersebut.
Hal terpenting dalam olahraga ketahanan adalah secara cerdik mempertahankan denyut jantung pada level idealnya, dalam hal ini 180 denyutan per menit, dikurangi usia orang yang bersangkutan.
Persoalannya, pada saat seseorang berekreasi atau pergi ke kantor dengan sepeda, apalagi jika bersama-sama dengan orang-orang lain, sering kali denyut jantung maksimum idealnya terlampaui. Dan, jika itu yang terjadi, bisa-bisa bukan hidup sehat yang didapat, melainkan malapetaka.
Dalam kaitan itulah Porsche membuat sepeda gunung hibrida, yang akan menjamin agar orang dengan usia berapa pun dapat bersepeda dengan sehat. Pertama, sepeda gunung hibrida buatan Porsche sangat ringan.
Dengan rangka yang terbuat dari karbon, bobot sepeda gunung itu tidak sampai 16 kilogram. Kedua, roda belakang sepeda gunung itu dilengkapi motor listrik yang menyediakan daya hingga 450 watt, yang dapat membantu meringankan beban kayuhan pada pedal.
Motor listrik itu langsung bekerja, jika perangkat sensor mendeteksi bahwa orang yang mengayuh pedal sepeda tersebut memerlukan tenaga ekstra saat melaju di jalan yang menanjak, motor listrik segera membantu memutar roda belakang. Dengan demikian, orang yang mengayuh sepeda tersebut dapat menaklukkan ruas jalan menanjak dengan santai dan menyenangkan.
Motor listrik tersebut mendapatkan tenaga listriknya dari baterai litium yang dapat diisi ulang (rechargeable). Baterai yang berbentuk botol minuman itu menempel di rangka sepeda dan akan diisi ulang ketika sepeda melaju di ruas jalan yang menurun. Dalam keadaan baterai penuh, jarak jelajah sepeda gunung hibrida dari Porsche itu lebih dari 50 kilometer.
Bukan itu saja, sepeda gunung itu juga nyaman dikendarai karena penggunaan suspensi four-link pada roda belakang dan suspensi telefork dengan pegas 100 mm pada roda depan. (JL)
berekreasi atau pergi ke kantor dengan sepeda tidak membuat orang yang melakukannya menjadi sehat, melainkan justru menjadi tidak sehat, terutama bila usianya sudah di kisaran angka 50.
Menurut Prof Dr Wolfgang Grotz, dokter kepala Clinic for Internal Medicine II dari Alfried Krupp Hospital, Essen, bagi orang yang berusia 50 tahun, saat berolahraga, sebaiknya denyut jantung maksimumnya tidak melampaui 130 denyutan per menit. Pada prinsipnya, denyut jantung maksimum seseorang saat berlatih idealnya 180 denyutan per menit, dikurangi usia orang tersebut.
Hal terpenting dalam olahraga ketahanan adalah secara cerdik mempertahankan denyut jantung pada level idealnya, dalam hal ini 180 denyutan per menit, dikurangi usia orang yang bersangkutan.
Persoalannya, pada saat seseorang berekreasi atau pergi ke kantor dengan sepeda, apalagi jika bersama-sama dengan orang-orang lain, sering kali denyut jantung maksimum idealnya terlampaui. Dan, jika itu yang terjadi, bisa-bisa bukan hidup sehat yang didapat, melainkan malapetaka.
Dalam kaitan itulah Porsche membuat sepeda gunung hibrida, yang akan menjamin agar orang dengan usia berapa pun dapat bersepeda dengan sehat. Pertama, sepeda gunung hibrida buatan Porsche sangat ringan.
Dengan rangka yang terbuat dari karbon, bobot sepeda gunung itu tidak sampai 16 kilogram. Kedua, roda belakang sepeda gunung itu dilengkapi motor listrik yang menyediakan daya hingga 450 watt, yang dapat membantu meringankan beban kayuhan pada pedal.
Motor listrik itu langsung bekerja, jika perangkat sensor mendeteksi bahwa orang yang mengayuh pedal sepeda tersebut memerlukan tenaga ekstra saat melaju di jalan yang menanjak, motor listrik segera membantu memutar roda belakang. Dengan demikian, orang yang mengayuh sepeda tersebut dapat menaklukkan ruas jalan menanjak dengan santai dan menyenangkan.
Motor listrik tersebut mendapatkan tenaga listriknya dari baterai litium yang dapat diisi ulang (rechargeable). Baterai yang berbentuk botol minuman itu menempel di rangka sepeda dan akan diisi ulang ketika sepeda melaju di ruas jalan yang menurun. Dalam keadaan baterai penuh, jarak jelajah sepeda gunung hibrida dari Porsche itu lebih dari 50 kilometer.
Bukan itu saja, sepeda gunung itu juga nyaman dikendarai karena penggunaan suspensi four-link pada roda belakang dan suspensi telefork dengan pegas 100 mm pada roda depan. (JL)
No comments:
Post a Comment